Datang, disambut, silakan. itulah kondisi saat itu. tak tau apa-apa yang ingin aku perbuat.namun semua usaha itu tak ada yang tak berarti, setiap sesuatu yang ku lihat, kuperhatikan, ku pegang, kubaca, yang menyakitkan semuanya mengandung arti.
Waktu terus berjalan tanpa permisi pada Dia, katanya" masa bodoh dengan Dia, Aku hidup tanpa memperhatikan Dia, tanpa minta tolong,berputar sesuka Ku".berusahalah Aku takkan pernah menunggumu.Awali kehidupan pagimu dengan tenang dikala mentari itu dengan setia menemanimu beraktifitas dengan hangatnya"sungguh mulianya diri-MU".beranjak naik perlahan tapi pasti, kedekatan kita dalam aktifitasku membuat Aku mengerti bahwa Engkau Mentariku sedang marah, tersa ketika saat itu cahaya yang maha Esa menyinari tubuh ini karna Aku selalu berbuat salah,"Maafkanlah hambamu ini yang selalu berbuat dosa". Turunun menjauh menghangatkan tubuh ini yang telah letih karna terik cahaya-Mu yang menyinari membawa ku pada kebahagiaan dunia yang insyaAllah kebahgiaan Akhirat. amin.
Waktu terus berjalan tanpa permisi pada Dia, katanya" masa bodoh dengan Dia, Aku hidup tanpa memperhatikan Dia, tanpa minta tolong,berputar sesuka Ku".berusahalah Aku takkan pernah menunggumu.Awali kehidupan pagimu dengan tenang dikala mentari itu dengan setia menemanimu beraktifitas dengan hangatnya"sungguh mulianya diri-MU".beranjak naik perlahan tapi pasti, kedekatan kita dalam aktifitasku membuat Aku mengerti bahwa Engkau Mentariku sedang marah, tersa ketika saat itu cahaya yang maha Esa menyinari tubuh ini karna Aku selalu berbuat salah,"Maafkanlah hambamu ini yang selalu berbuat dosa". Turunun menjauh menghangatkan tubuh ini yang telah letih karna terik cahaya-Mu yang menyinari membawa ku pada kebahagiaan dunia yang insyaAllah kebahgiaan Akhirat. amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar